Tentu
saja manusia berbeda dengan binatang atau denga jenis makhluk hidup yang lain.
Apakah makna pendidikan bagi manusia? Jawaban dari pertanyaan ini akan termuat
dalam ensensi manusia. Berikut adalah beberapa hal yang penting tentang
gambaran mengenai manusia.
a. Manusia adalah satu-satunya makhluk yang dapat mewujudkan
kemanusiaannya yang berbeda dengan dunia binatang karena manusia adalah makhluk
yang memerlukan pendidikan. Tanpa pendidikan manusia tidak mungkin menjadi
manusia atau mewujudkan kemanusiaannya. Inilah ungkapan manusia sebagai animal educandum.
b. Manusia adalah animal
educabili. Hal ini berarti bahwa manusia itu mempunyai potensi untuk
dididik atau dikembangkan. Apabila manusia itu dilahirkan sudah sempurna, dia
tidak memerlukan pendidikan lagi. Malaikat tidak perlu mendapatkan pendidikan
tetapi manusia dngan serba ketidakberdayaannya memerlukan pendidikan sebagai
suatu yang mutlak. Manusia diciptakan oleh Maha Pencipta dengan segala kesempurnaannya
tetapi juga yang dilahirkan di dalam berbagai kelemahanya sebagai manusia, oleh
sebab I uia memerlukan pendidikan untk mwujdkan kemanusiaannya sebagai potensi.
c. Manusia adalah makhluk sosial. Dunia binatang juga mengenal
kehdiupan sosial dalam kelompoknya tetapi hubungan yang ada dalam dunia
binatang tidak sama dengan hubungan antarmanusia yang mengenal nilaimilai yang
baik dan yang buruk atau penghayatan etika hanya dapat diperoleh hanya karena
manusia dikaruniai kemampuan akal budi. Tanpa akal budi tidak mungkin
dikembangkan kehidupan etika karena memerlukan pertimbangan-pertimbangan
rasional dan emosional di dalam mengambil keputusan berdasarkan apa yang
dianggap baik. Proses pendidikan merupakan suatu proses interaksi interpersonal
dan oleh sebab itu proses pendidikan adalah proses dalam tataran sosial. Di
dalam kaitan ini proses pendidikan yang bertujuan hanya untuk menelorkan
pekerja-pekerja yang handal tetapu tanpa etika karena hanya untuk mengejar
keuntungan semata-mata, bukanlah merupakan proses pendidikan yang sebenarnya.
Selanjutnya, proses pendidikan sebagai proses interaksi antarmanusia
mengeasumsikan bahwa manusia adalah makhluk sosial.
d. Proses pendidikan terjadi dalam kehidupan masyarakat yang
berbudaya. Kebudyaan manusia merupakan hasil interaksi dari anggota
masyarakatnya yang kemudian diturunkan dari satu generasi ke generasi
selanjutnya dengan proses perubahannya.
Apabila hakikat
manusia sebagai makhlluk manusia yang dididik, yang mempunyai potensi untuk
dididik, maka secara implisit pengakuan adanya kemampuan manusia untuk menjadi
pendidik. Proses pendidikan bukannya suatu proses satu arah tetapi suatu proses
dua arah antara pendidik dengan peserta didik. Jadi hakikat manusia tidak hanya
sebagai animal educandum dan animal educabili tetapi juga animal educator (H.A.R. Tilaar&Riant
Nugroho, 2012: 23-26).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar