Kamis, 25 Februari 2016

Theory of Philosophy (Teori Filsafat)

Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani. Kalimat ini berasal dari kata Philosophia yang berarti cinta kebijaksanaan. Terdiri dari kata Philos yang berarti cinta, dan kata Sophia yang berarti kebijaksanaan (Ali, 1986: 7). Kemudian pendapat yang datang dari Hasan Shadily (1984: 4) menyatakan bahwa filsafat menurut asal katanya adalah cinta akan kebenaran. Dengan demikian dapat diartikan bahwa filsafat adalah cinta kepada ilmu pengetahuan atau kebenaran, suka kepada esensi dan kebijaksanaan. Jadi orang yang berfilsafat adalah orang yang mencintai kebenaran, berilmu pengetahuan, ahli hikmah dan bijaksana.
Menurut Al-Syaibany (1979), hikmah mengandung kematangan pandangan dan pikiran yang jauh, pemahaman dan pengamatan yang tidak dapat dicapai oleh pengetahuan saja. Dengan hikmah filsuf akan mengeahui pelaksanaan pengetahuan dan dapat melaksanakannya.
Dalam pengertian yang lebih luas, Harol Titus mengemukakan pengertian filsafat sebagai berikut:
a.       Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara kritis;
b.      Filsafat ialah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang sangat kita junjung tinggi;
c.       Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan;
d.      Filsafat adalah analisa logis dari bahasan serta penjelasan tentang arti konsep; dan
e.       Filsafat adalah sekumpulan masalah-masalah yang langsung mendapat perhatian manusia dan dicarikan jawabannya oleh ahli filsafat (Jalaludin dan Said, 1994: 9).
Kemudian Imam Barnadib menjelaskan, filsafat sebagai pandangan yang menyeluruh dan sistematis. Dikatakan menyeluruh karena filsafat bukan hanya sekedar pengetahuan melainkan juga suatu pandangan yang dapat menembus sampai dibalik pengetahuan itu sendiri. Dikatakan sistematis katena filsafat menggunakan berpikir secara sadar, teliti, dan teratur sesuai dengan hukum-hukum yang ada (Imam barnadib, 1994: 11-12).
Dari uraian di atas dapat diambil suatu kesimpulan mengenai pengertian filsafat. Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang amat luas atau komprehensif yang berusaha untuk memahami persoalan-persoalan yang timbul di dalam keseluruhan tuang lingkup pengalaman manusia. Dengan demikain diharapkan agar manusia dapat mengerti dan memiliki pandangan yang menyeluruh dan sistematis mengenai alam semesta dan tempat manusia didalamnya.
Filsafat dibutuhkan manusia dalam upaya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam berbagai lapangan kehidupan manusia, jawaban itu merupakan hasil pemikiran yang sistematis, integral, menyeluruh dan mendasar. Jawaban seperti itu juga digunakan untuk mengatasi masalah-masalah yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia, termasuk bidang pendidikan. 
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa berfilsafat merupakan kegiatan berpikir manusia yang berusaha untuk mencapai kebijakan dan kearifan. Filsafat berusaha merenungkan dan membuat garis besar dari masalah-masalah dan peristiwa-peristiwa yang pelik dari pengalaman imat manusia. Dengan kata lain filsafat sampai kepada merangkum (synopsis) tentang pokok-pokok yang ditelaahnya.

Sumber:
  • Al-Syaibany. (1979). Filsafat Pendidikan Islam, Alih Bahasa Hasan Langgulung. Jakarta: Bulan Bintang.
  • Imam Barnadib. (1987). Filsafat Pendidikan/Sistem dan Metode. Yogyakarta : IKIP Yogyakarta.
  • Jalaluddin dan Abdullah Idi. (1997). Filsafat Pendidikan: Manusia, Filsafat, dan Pendidikan. Jakarta Selatan: Gaya Media Pratama. 
  • Muhammad Noor Syam. (1984). Filsafat Pendidikan dan Dasar Filsafat Pendidikan Pancasila. Surabaya: Usaha Nasional. 
  • Uyoh Sadulloh. (2004). Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar