Jumat, 26 Februari 2016

The Spirit of Education by Ki Hajar Dewantara (Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara)

Pendidikan merupakan segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Secara khusus, pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan, yang berlangsung di dalam dan luar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang (Mudyaharjo, 2008: 3, 11). Ki Hajar Dewantara mendefinisikan pendidikan dengan tiga roh didalamnya. Roh-roh tersebut yaitu:
a.     Kemandirian
Manusia pada dasarnya merupakan makhluk yang berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas eksistensinya. Hal ini juga mengimplikasikan bahwa seseorang tidak mempunyai hak untuk merampas kemandirian orang lain. Namun demikian, identitas seseorang tidak dapat terwujud tanpa sesame yang lain atau dalam relasi dengans sesamanya. Ada tiga unsur utama dalam kehidupan bersama manusia, yaitu:
a)  Lembaga yang mengatur hubungan interpersonal dari pribadi-pribadi yang sedang mengembangkan identitasnya.
b) Adanya kesadaran diri dari masing-masing pribadi untuk bekerjasama dan mencipatakan suasana yang kondusif untuk semua anggota yang tergabung dalam kerja sama itu untuk menjamin terlaksanya dialg dan hubungan interpersonal. Inilah yang dimaksud dengan disiplin yang tumbuh dari dalam atau tumbuh karena kesadaran yang tinggi dari anggota masing-masing (tucht).
c)   Dari kesadaran untuk perkembangan pribadi dan perkembangan kehidupan bersama terciptalah ketertiban (orde). Di sini kta lihat ketertiban sangat erat kaitannya dengan kesadaran pribadi dalam dialog interpersonal dalam suatu sistem kehidupan bersama yang tumbuh dari bawah karena kebutuhan bersama. Inilah tanggung jawab seseorang dalam kehidupan bersama dalam suatu masyarakat yang menghargai hak serta kewajiban masing-masing. Inilah prinsip demokratis sejati yang tumbuh dari bawah.
b.     Sistem Among
Sistem among mempunyai implikasi di dalam relasi anara pendidik dengan peserta didik. Pendidik bukanlah seorang dictator atau yang haus akan kekuasaan atau kehormatan pribadi, tetapi dengan suatu visi yang secara sukarela dan penuh dedikasi dalam membantu peserta didik untuk menemukan dirinya sendiri atau untuk dapa berdri sendiri atas kemampuannya sendiri.
c.     Prinsip Kebudayaan
Menurut Ki Hajar Dewantara, di dalam kebudayaan lokal telah berkembangan dan terakmulasi kebijakan-kebijakan pendidikan yang luhur (H.A.R. Tilaar&Riant Nugroho, 2012: 50-57).
                Dengan demikian, pendidikan menurut pandangan filsafat Ki Hajar Dewantara adalah proses menuju pada kemandirian  seorang pribad menju pembebasan dar iketidakberdayaan manusia yang memerlukan dialog dan hubungan interpersonal yang berdasarkan keputusan-keputusan etis di dalam habitus lokal menuju pada habitus nasional dan global.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar